Gorontalo, 14 September 2025 — Sebanyak 18 anggota baru Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID) resmi dikukuhkan dalam acara penutupan Pendidikan Dasar (Diksar) Se-Wilayah Gorontalo yang berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat, 12 September hingga Minggu, 14 September 2025, di Kelurahan Bionga, Kabupaten Gorontalo.
Diksar ini bukan sekadar agenda rutin untuk menambah jumlah kader, melainkan menjadi bagian dari upaya serius LMID dalam memastikan lahirnya kader-kader ideologis, militan, dan berkualitas demi mewujudkan cita-cita demokrasi kerakyatan di Indonesia.
“Pendidikan ini bukan hanya soal kuantitas, tapi soal kualitas dan keteguhan ideologis. Kita ingin membentuk tenaga politik yang sadar, terdidik, dan siap berjuang untuk rakyat,” ujar Sekretaris Wilayah LMID Gorontalo, Adriyatno Patilanggio, dalam sambutan penutupan.
Selama tiga hari pelatihan intensif, para peserta menerima berbagai materi penting terkait situasi sosial-politik Indonesia, khususnya yang menyangkut problematika pendidikan nasional, isu ketimpangan ekonomi, dan ketidakadilan struktural yang dirasakan massa rakyat.
Salah satu peserta, Kawan Nazib, mengungkapkan ketertarikannya terhadap materi-materi yang disampaikan.
“Saya tidak menyangka materi LMID sedalam itu. Kami membahas soal pendidikan yang tidak demokratis, tidak ilmiah, dan tidak gratis. Bahkan kami juga membedah soal integrasi Papua yang ternyata lebih dekat ke aneksasi. Ini membuka mata saya,” katanya.
Materi lain yang menjadi sorotan adalah pentingnya organisasi sebagai alat perjuangan politik rakyat untuk mencapai kesejahteraan, keadilan, dan kesetaraan dalam sistem demokrasi kerakyatan.
Pesan Kaderisasi: Organisir, Perbesar, dan Perkuat Perlawanan
Dalam penutupan kegiatan, Adriyatno Patilanggio berpesan kepada seluruh kader baru agar tetap konsisten mengorganisir perlawanan dan memperkuat simpul-simpul massa di berbagai kampus di Gorontalo.
“Lawan kita besar dan kuat. Karena itu, perjuangan ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus memperbesar organisasi, memperluas pengaruh, dan menyatukan kekuatan di kalangan mahasiswa dan rakyat,” tegasnya.
Meski berlangsung secara sederhana, pendidikan dasar ini penuh semangat dan rasa kekeluargaan. LMID Gorontalo berharap, dari pendidikan ini akan lahir tenaga-tenaga politik yang maju dan progresif revolusioner untuk perjuangan pembebasan massa rakyat Indonesia.