Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo kembali menggelar rapat kerja ketiga kalinya membahas persoalan izin dan pelibatan vendor lokal oleh Shopee Express.
Rapat yang berlangsung di ruang dulohupa itu, turut menghadirkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Mahasiswa, Asosiasi Perusahaan jasa pengiriminan logistik indonesia (Asperindo), serta perwakilan Shopee Express, Senin (11/08/2025).
Anggota Komisi I, Femmy Udoki, usai rapat mengungkapkan, bahwa dari pemaparan Shopee Express, terdapat lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal yang telah dilibatkan perusahaan tersebut.
“Bagi kami itu luar biasa. Kehadiran mereka tentu tidak bisa kami tolak, karena jika mereka hengkang, akan ada seribu lebih warga yang kehilangan pekerjaan,” ujar Femmy.
Meski begitu, ia menyoroti tuntutan mahasiswa terkait armada pengiriman yang masih didominasi kendaraan dari luar daerah. Menurutnya, keterlibatan vendor lokal sangat penting untuk mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami tentu mendorong agar tetap dilibatkan vendor lokal, karena kalau menggunakan armada lokal, PAD-nya masuk ke sini,” tegasnya.
Terkait perizinan, Femmy menjelaskan Shopee Express beroperasi dengan izin nasional, sehingga di tingkat daerah mereka hanya wajib melapor ke pemerintah setempat. Sementara untuk gudang, kewenangan izin ada di tingkat kabupaten.
“Kalau gudang itu izinnya langsung dari kabupaten, karena soal gudang memang kewenangan kabupaten untuk mengeluarkan izin,” jelasnya.
Reporter: Igvan Nagif Syahyudin