Parlement – Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menyatakan optimisme bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan menetapkan H.B. Jassin sebagai Pahlawan Nasional Kebudayaan pada tahun 2025.
Menurut Ridwan, kontribusi besar H.B. Jassin terhadap perkembangan sastra dan kebudayaan Indonesia merupakan warisan intelektual yang layak mendapat pengakuan tertinggi dari negara.
Ridwan menjelaskan, warisan terbesar H.B. Jassin bagi bangsa Indonesia adalah Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, sebuah lembaga yang telah berdiri sejak tahun 1932 atas inisiatif sang tokoh. PDS H.B. Jassin berfungsi sebagai pusat arsip sastra paling lengkap di Indonesia, menyimpan ribuan naskah asli para sastrawan, surat pribadi, catatan harian, kliping media, buku, hingga rekaman suara dan gambar. Koleksi tersebut menjadi rujukan utama bagi peneliti dan akademisi dalam menelusuri sejarah sastra Indonesia modern.
Selain mendirikan PDS, H.B. Jassin juga dikenal luas sebagai kritikus sastra paling berpengaruh di Indonesia, hingga dijuluki “Paus Sastra Indonesia” oleh Gajus Siagian. Ia telah menulis berbagai karya penting seperti Angkatan 45 (1951), Tifa Penyair dan Daerahnya (1952), serta Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (empat jilid).
Jassin juga turut mendirikan majalah sastra legendaris Horison dan memperkenalkan karya sastra dunia melalui terjemahan, memperluas cakrawala pembaca Indonesia terhadap khazanah sastra global.
“Ketekunan dan dedikasi H.B. Jassin dalam mendokumentasikan karya sastra adalah bentuk nyata perjuangan budaya. Ia telah memperpanjang ingatan kolektif bangsa atas warisan intelektualnya sendiri,” ujar Ridwan Monoarfa.
Lebih lanjut, Ridwan menilai momentum politik dan kebudayaan saat ini sangat mendukung penetapan H.B. Jassin sebagai Pahlawan Nasional. Ia menyebut, dengan terbentuknya Kementerian Kebudayaan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan penunjukan Fadli Zon sebagai menteri, peluang tersebut semakin besar.
“Fadli Zon dikenal sebagai sosok intelektual yang dekat dengan dunia sastra, bahkan memiliki kedekatan personal dengan H.B. Jassin di masa mudanya. Hal ini semakin memperkuat keyakinan saya bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun pengakuan negara terhadap jasa besar H.B. Jassin,” tambah Ridwan.
Sebagai tokoh daerah sekaligus pemerhati budaya, Ridwan berharap pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap tokoh-tokoh yang telah berjasa besar dalam membangun identitas dan kebanggaan kebudayaan nasional.
“Sudah saatnya bangsa ini memberi penghormatan tertinggi kepada sosok yang menjaga warisan intelektual dan nilai budaya Indonesia,” tutupnya.
