Gorontalo – Di tengah redupnya ruang-ruang yang kerap terbelenggu birokrasi, sebuah cahaya kecil justru muncul dari tangan-tangan mahasiswa yang enggan menyerah. *RUMAH PERDATA*, kelompok studi keilmuan yang terus tumbuh dengan idealisme, kembali menorehkan jejak penting melalui penyelenggaraan *Legal Opinion Competition*—sebuah kegiatan yang lahir bukan dari fasilitas, bukan dari anggaran, tetapi dari kemauan yang tak bisa dipadamkan.
Melalui kegiatan ini, mereka menunjukkan bahwa inisiatif mahasiswa dapat menjadi kekuatan yang menghidupkan budaya ilmiah di kampus. Acara yang digagas sepenuhnya oleh mahasiswa Fakultas Hukum UNG ini menghadirkan forum argumentasi ilmiah yang memperkaya wawasan, sekaligus menumbuhkan insan-insan berkualitas dalam menganalisis hukum perdata.
Di balik kesederhanaan persiapan, tersimpan harapan besar agar atmosfer akademik tetap hidup. Kegiatan ini menjadi pengingat lembut bahwa perguruan tinggi tidak hanya membutuhkan regulasi, tetapi juga ruang gerak bagi mahasiswa untuk berkembang. Tanpa suara protes, tanpa nada konfrontatif, RUMAH PERDATA berhasil menyampaikan pesan kuat: idealisme akademik tidak harus menunggu restu cukup membutuhkan keberanian untuk memulai.
Dalam kesempatan penutupan kegiatan, Ketua Umum RUMAH PERDATA, Putri Naylarizki Lasamano, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pengurus dan panitia.
“Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang telah bekerja dengan hati. Meski banyak keterbatasan, semangat kalian justru membuat kegiatan ini berdiri. Dedikasi dan ketulusan kalian adalah alasan kenapa RUMAH PERDATA bisa tetap hidup dan terus tumbuh,”
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang untuk belajar, bertumbuh, dan membangun keberanian intelektual.
“Kita buktikan bersama bahwa gerakan kecil dari mahasiswa bisa memberi dampak besar bagi budaya ilmiah di kampus,” tambahnya.
Pada Penutupan Kegiatan *Legal Opinion Competition* Yang di Selenggarakan Oleh Rumah Perdata Yang di Hadiri Oleh Ketua Dan wakil ketua Umum Senma Fakultas Hukum UNG,Kegiatan Legal Opinion Rumah Perdata ini adalah wujud nyata dari kecerdasan dan ketajaman berpikir di bidang hukum perdata. Setiap pendapat hukum yang kalian hasilkan bukan sekadar teori, tapi adalah amunisi strategis yang siap memberikan solusi terbaik dan keadilan yang sesungguhnya, Ucapnya Ketua Umum Sandi Idris Pada Penutupan Kegiatan.
Dengan berakhirnya *Legal Opinion Competition* tahun ini, RUMAH PERDATA kembali menunjukkan bahwa idealisme tidak membutuhkan panggung besar cukup orang-orang yang bersedia bergerak dan menghidupkannya.
