BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menanam 1.000 pohon mangrove di Pantai KSS, Tangerang, sebagai respons atas kondisi abrasi pesisir yang kian mengkhawatirkan. Data KKP dan DLHK Banten menunjukkan penyusutan garis pantai serta kerusakan ekosistem mangrove yang signifikan, termasuk lebih dari 145 hektare mangrove berstatus rusak berat di Kabupaten Tangerang. Melalui program BRIDS Peduli dan kolaborasi dengan LindungiHutan serta kelompok masyarakat pesisir, inisiatif ini bertujuan memulihkan ekosistem pesisir, menahan laju abrasi, sekaligus memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi warga sekitar.
Plt. Direktur Utama BRIDS, Fifi Virgantria, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan dan mendukung mitigasi perubahan iklim, dengan estimasi kontribusi penyerapan karbon hingga 8.000 kg CO₂e per tahun dari penanaman ini. Upaya rehabilitasi mangrove tersebut juga sejalan dengan kontribusi BRIDS terhadap pencapaian SDGs, khususnya tujuan terkait aksi iklim, ekosistem laut, dan pelestarian daratan.
Tangerang, 26 November 2025 – Indonesia menghadapi tantangan abrasi pesisir yang
serius. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikutip
dalam berbagai studi, sebanyak 100 lokasi di 17 provinsi di wilayah pesisir
telah mengalami kehilangan garis pantai, dengan estimasi mencapai ribuan
hektare per tahun. Pada 2015, KKP mencatat bahwa 400 kilometer garis pantai
telah tergerus abrasi, setara dengan 44 persen dari total 745 kilometer garis
pantai yang terdampak. Fenomena ini menjadi ancaman bagi keberlanjutan
ekosistem pesisir serta keamanan pemukiman dan aktivitas masyarakat di
sepanjang pantai.
Pesisir Tangerang dan Banten khususnya menghadapi abrasi
yang kian mengkhawatirkan. Berdasarkan Tinjauan Mangrove di Provinsi Banten
yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten pada Maret
2020, ekosistem mangrove di kawasan ini mengalami pengurangan luasan serta
pergeseran garis pantai akibat abrasi. Di Kabupaten Tangerang, dari total
222,90 hektare ekosistem mangrove, seluas 145,6 hektare berstatus rusak berat,
61,7 hektare rusak sedang, dan hanya 15,6 hektare yang masih tergolong baik. Penelitian
IPB (Haryanti dkk., 2021) turut mencatat penyusutan mangrove lebih dari 180
hektare. Kondisi ini menunjukkan semakin
menurunnya kemampuan pesisir dalam menahan abrasi serta meningkatnya risiko
kehilangan lahan pesisir.
Mangrove terbukti efektif dalam memperkuat ketahanan
pesisir dan mitigasi risiko abrasi jangka panjang dan berperan penting dalam
mitigasi perubahan iklim melalui penyerapan karbon. Berdasarkan panduan
perhitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), satu pohon
mangrove jenis Rhizophora mampu menyerap sekitar 8 kg CO₂e per tahun. Selain
itu, mangrove juga membawa dampak ekonomi dan sosial yang dirasakan langsung
oleh masyarakat, seperti perlindungan terhadap pemukiman, penyediaan sumber
daya laut, dan peluang ekowisata.
Menyadari urgensi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas
(BRIDS), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBRI),
melalui program CSR BRIDS Peduli, melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove di Pantai KSS, Desa
Sukawali, Kabupaten Tangerang. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi dengan
LindungiHutan dan Kelompok Tani Hutan Kampung Bahari Nusantara, mulai dari tahap penanaman hingga pemantauan pertumbuhan untuk
memastikan keberlanjutan program.
Plt. Direktur Utama BRIDS Fifi Virgantria, menegaskan pentingnya aksi kolektif dan
berkelanjutan dalam menjaga ekosistem pesisir. “Mangrove adalah aset ekologis
yang sangat penting bagi masyarakat pesisir. Melalui penanaman ini, kami
berharap dapat memberikan dampak nyata dalam menjaga kawasan pesisir Tangerang dari
ancaman abrasi, sekaligus berkontribusi kepada pengurangan emisi karbon hingga
8000 kg CO₂e per tahun. Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung
upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia,” ujarnya.
Perwakilan komunitas pesisir yang terlibat juga memberikan apresiasi atas kolaborasi
tersebut. “Mangrove sangat membantu menahan abrasi dan melindungi pemukiman
warga dari gelombang pasang. Dukungan dari BRIDS mempercepat upaya rehabilitasi
di kawasan kami. Semoga kerja sama seperti ini bisa terus berlanjut,”
ungkapnya.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis dan wujud
komitmen BRIDS dalam mendukung pelestarian lingkungan, terutama di berbagai area
yang terdampak di Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Sustainable
Development Goals (SDGs) No. 13 (Climate Action), No. 14 (Life Below Water)
dan No.15 (Life on Land).
Artikel ini juga tayang di VRITIMES







