Teknologi

Bagaimana Membuat Rumah Nyaman Tanpa Harus Overbudget

8

Setiap orang pasti ingin punya rumah yang nyaman. Tempat beristirahat setelah lelah seharian, berkumpul dengan keluarga, dan jadi ruang aman untuk menata hidup. Namun, sering kali impian memperbaiki atau mempercantik rumah justru berubah jadi sumber stres, bukan karena hasilnya, tapi karena biayanya yang membengkak.

Renovasi rumah bisa jadi proyek besar yang menguras energi dan kantong, apalagi kalau tidak direncanakan dengan matang. Banyak orang mulai dari sekadar ganti cat dinding, tapi berakhir dengan perbaikan atap, ubin, hingga tata listrik yang bikin biaya melambung. Supaya kamu tidak terjebak dalam lingkaran “overbudget tanpa sadar,” yuk bahas strategi perbaikan rumah yang efisien tanpa bikin dompet bolong!

1. Tentukan prioritas utama, jangan semua sekaligus

Kesalahan paling umum dalam renovasi rumah adalah keinginan memperbaiki semuanya dalam satu waktu. Padahal, tidak semua bagian rumah perlu segera dibenahi.

Mulailah dengan membuat daftar prioritas. Misalnya, atap bocor atau dinding lembap jelas harus didahulukan dibandingkan mengganti keramik dapur hanya karena bosan dengan warnanya.

Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Renovasi rumah adalah proyek jangka panjang, lebih baik dilakukan bertahap tapi hasilnya sesuai kebutuhan, daripada langsung besar-besaran dan keuangan jadi kacau.

Fokus pada perbaikan yang berpengaruh langsung pada kenyamanan dan keamanan rumah, bukan hanya estetika. Dengan begitu, setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar punya nilai.

2. Buat anggaran realistis dan tambahkan dana cadangan

Langkah kedua yang tak kalah penting adalah membuat anggaran rinci. Banyak orang hanya menghitung biaya bahan dan tukang, padahal masih ada pengeluaran tak terduga seperti transportasi, kenaikan harga bahan, atau tambahan pekerjaan di tengah jalan.

Kuncinya adalah selalu sediakan dana cadangan sekitar 10–20% dari total anggaran. Jadi, kalau ada perubahan mendadak, kamu tidak panik mencari tambahan uang di tengah proses.

Contohnya, jika total biaya renovasi diperkirakan Rp20 juta, sisihkan minimal Rp2–4 juta untuk antisipasi. Lebih baik dana cadangan tidak terpakai, daripada proyek berhenti karena kekurangan dana.

Renovasi tanpa rencana keuangan adalah jalan cepat menuju stres finansial. Dengan anggaran yang terukur, kamu bisa mengontrol pengeluaran tanpa mengorbankan kualitas hasilnya.

3. Bandingkan vendor dan jangan takut negosiasi

Banyak orang langsung memakai jasa tukang atau kontraktor pertama yang direkomendasikan, tanpa membandingkan harga dan kualitas. Padahal, perbedaan biaya antara vendor bisa cukup signifikan.

Mintalah penawaran dari beberapa kontraktor, lalu bandingkan bukan hanya dari harga, tapi juga pengalaman, waktu pengerjaan, dan ulasan pelanggan sebelumnya.

Selain itu, jangan sungkan untuk menegosiasikan biaya kerja. Banyak vendor bersedia menyesuaikan harga asal kamu punya rencana kerja yang jelas dan bahan disediakan sendiri. 

Renovasi bukan hanya soal memilih desain, tapi juga soal strategi komunikasi dan riset. Sedikit usaha ekstra di awal bisa menghemat jutaan rupiah di akhir.

4. Pilih material yang awet dan efisien

Sering kali orang tergoda membeli bahan bangunan termurah agar bisa menekan biaya. Namun, kualitas rendah justru bisa membuat kamu harus memperbaiki ulang dalam waktu singkat.

Pilih material yang punya keseimbangan antara harga dan daya tahan. Misalnya, cat tembok dengan fitur anti-jamur memang lebih mahal di awal, tapi bisa bertahan lebih lama tanpa perlu dicat ulang setiap tahun.

Untuk perabot, pertimbangkan juga bahan multifungsi atau modular yang mudah dibersihkan dan dipindah. Misalnya, rak besi yang bisa diubah bentuknya sesuai kebutuhan atau meja lipat untuk ruang kecil.

Menghemat bukan berarti membeli yang paling murah, melainkan memilih yang paling efisien dalam jangka panjang.

5. Gunakan tenaga ahli untuk pekerjaan teknis

Banyak yang berpikir bisa menghemat dengan sistem do it yourself (DIY), padahal tidak semua pekerjaan bisa dilakukan tanpa keahlian. Untuk instalasi listrik, pipa air, atau struktur bangunan, sebaiknya tetap gunakan tenaga profesional.

Memperbaiki sendiri tanpa pengetahuan memadai justru bisa menimbulkan kerusakan baru dan berujung lebih mahal. Bayangkan jika salah pasang pipa, air malah bocor dan merusak dinding baru yang sudah dicat rapi.

Kadang “hemat di awal” bisa berarti “bayar dua kali di akhir.” Percayakan hal teknis pada ahlinya agar hasil lebih aman dan tahan lama.

6. Lakukan renovasi bertahap sesuai cash flow

Tidak semua perbaikan harus diselesaikan sekaligus. Jika anggaran terbatas, bagi proyek menjadi beberapa tahap. Misalnya, bulan ini fokus pada dapur dan kamar mandi, bulan depan bagian ruang tamu, dan seterusnya.

Dengan cara ini, kamu bisa menjaga arus kas tetap sehat tanpa harus mengorbankan kualitas pengerjaan. Selain itu, kamu juga bisa mengevaluasi hasil tiap tahap untuk memperbaiki perencanaan tahap berikutnya.

7. Saat dana tidak cukup, ada solusi finansial bijak

Kadang, meski sudah direncanakan dengan baik, dana renovasi tetap belum cukup, entah karena harga bahan melonjak, atau ada kebutuhan tambahan di tengah jalan. Dalam situasi ini, solusi seperti Neo Pinjam dari neobank bisa jadi penolong yang tepat.

Dengan proses pengajuan online yang cepat dan pencairan fleksibel, kamu bisa mendapatkan dana tambahan tanpa perlu repot mengurus jaminan. Limitnya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga kamu tetap bisa menyelesaikan renovasi tanpa mengganggu stabilitas keuangan pribadi.

Neo Pinjam punya kelebihan, yaitu: 

– Tenor minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan

– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000

– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)

– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal

Ditambah, pinjaman online untuk beli hp baru ini juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Exit mobile version