Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Teknologi

Faculty of Humanities BINUS University Gelar Studium Generale bersama Delegasi Uni Eropa, Hadirkan Duta Besar Uni Eropa dan Republik Bulgaria

7
×

Faculty of Humanities BINUS University Gelar Studium Generale bersama Delegasi Uni Eropa, Hadirkan Duta Besar Uni Eropa dan Republik Bulgaria

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Faculty of Humanities BINUS University bersama Program Studi International Relations dan Centre for Business and Diplomatic Studies (CBDS) – EU Studies Cluster dengan bangga menyelenggarakan Studium Generale bertajuk “EU–Indonesia Relations and the EU’s Role in Global Affairs: Lessons from Regional Cooperation” pada Selasa, 28 Mei 2025, pukul 09.30–11.00 WIB di Aula Lantai 8, Kampus Anggrek, BINUS @Kemanggisan.

Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting dari dunia diplomasi dan kebijakan luar negeri yang memberikan wawasan strategis mengenai hubungan dan peran EU (European Union – Uni Eropa) dalam menangani tantangan global seperti krisis iklim, konflik internasional, hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, dan penguatan tatanan internasional berbasis aturan (rules-based order). EU berperan sebagai kekuatan normatif (normative power) yang mendorong diplomasi multilateral. 

Example 300x600

Hadir untuk memberikan Opening Remarks,Dr. Rini Setiowati, S.E., M.B.A. selaku Vice-Rector Collaboration dan  H.E. Denis Chaibi, Ambassador of the European Union to Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kemitraan antara Uni Eropa dan Indonesia sebagai dua kekuatan regional yang saling melengkapi.

“The EU and Indonesia are natural partners. Our shared values and commitment to multilateralism strengthen us in addressing today’s global challenges from climate change to digital transformation,” ujar H.E. Denis Chaibi.

Melengkapi sesi pembukaan, H.E. Tanya Dimitrova, Ambassador of the Republic of Bulgaria to Indonesia, menyoroti peran penting hubungan bilateral dalam memperkuat kerja sama antar kawasan dan memperluas ruang dialog antar budaya, terutama lewat institusi pendidikan tinggi.

“Bulgaria stands ready to support stronger bridges between Southeast Asia and Europe. Cultural diplomacy, education, and youth exchange are powerful tools in bringing our regions closer together,” ungkap H.E. Tanya Dimitrova. 

Acara ini juga menghadirkan Dr. Meglena Kuneva, mantan  EU Commissioner, EU Ambassador to the Council of Europe, Chief Negotiator and Minister for Europe, and Deputy Prime Minister of Bulgaria, yang memberikan kuliah umum utama mengenai diplomasi regional dan proses integrasi Eropa.

“The European Union is not just a political or economic entity, it is a project of peace, built on compromise, shared sovereignty, and mutual respect. These lessons can inspire and inform cooperation across regions,” kata Dr. Meglena Kuneva.

Sesi kuliah ini mengajak mahasiswa untuk menyelami dinamika hubungan antara Uni Eropa dan Indonesia yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Fokus utamanya ada pada bidang-bidang kerja sama strategis seperti perdagangan, investasi, pembangunan berkelanjutan, dan isu-isu yang sangat relevan dengan masa depan seperti  hubungan antar kawasan.

Para pembicara juga membagikan pengalaman nyata Uni Eropa dalam proses integrasi kawasan yang sudah berjalan puluhan tahun, sekaligus membandingkannya dengan berharga dari kerja sama ekonomi dan politik yang bisa menjadi referensi bagi kawasan lain, termasuk Asia Tenggara.

Tak hanya itu, sesi pemaparan juga membahas bagaimana Uni Eropa memposisikan dirinya di panggung global. Mulai dari komitmennya terhadap multilateralisme, strategi Indo-Pasifik, hingga perannya dalam tata kelola global, termasuk di bidang perdagangan, keamanan, dan pendekatan regionalisme di ASEAN. Dari sana, mahasiswa diajak memahami berbagai pelajaran diplomasi iklim. Nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum juga dijelaskan sebagai fondasi penting dalam kebijakan luar negeri Uni Eropa.

Kuliah tamu ini berjalan secara interaktif, di mana para mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar pasif, tapi juga aktif berdiskusi dan bertanya. Topik-topik seperti regionalisme, tantangan global, dan masa depan kerjasama UE–Indonesia dibahas secara terbuka, memberi ruang berpikir kritis sekaligus memperluas perspektif internasional para mahasiswa BINUS University. 

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Faculty of Humanities BINUS University, khususnya Program Studi International Relations, untuk menghadirkan pembelajaran yang aktual, kontekstual, dan relevan dengan isu global. Melalui Studium Generale ini, BINUS University berharap dapat mendorong terbentuknya dialog strategis antara Indonesia dan Uni Eropa, sekaligus memperkuat kerja sama antar kawasan melalui pemahaman yang lebih dalam.

Example 300250

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Example 120x600