Senin, 24 Februari 2025. Lokasi sekitaran Bundaran Saronde di penuhi ratusan mahasiswa asal IAIN Gorontalo yang melaksanakan aksi demonstrasi dalam rangka mengkampanyekan isu Indonesia gelap.
Ratusan mahasiswa ini merupakan gabungan mahasiswa beberapa Fakultas dan mengatasnamakan aliansi mahasiswa IAIN melawan.
Ridho sebagai ketua LMID Gorontalo yang juga hadir sebagai bagian dari massa aksi dalam orasinya menuturkan “Indonesia gelap di ambil sebagai tagline aksi karena melihat situasi dan permasalahan yang di hadapi masyarakat hari ini, yang di pimpin oleh rezim neoliberal”
Ia mengungkapkan bahwa, presiden sedang terjebak pada kebijakan yang seakan-akan populis, namun justru sama sekali tidak berpihak terhadap rakyat kecil. Malah terkesan sedang balas jasa pada gerbong pemenangan di pilpres 2024 yang kebanyakan di isi oleh orang-orang kaya dan pengusaha.
“Program makan bergizi yang tidak gratis dan seolah di paksakan, harus di bayar rakyat dengan akan di babat habisnya 20 juta hektar hutan di Indonesia untuk kepentingan proyek food estate.
Di samping itu hasil dari efisiensi APBN sebesar 300 trilyun, bukan malah di alokasikan untuk menambah anggaran pendidikan dan kesehatan, justru di alokasi untuk di investasikan di danantara ” Ungkap Ridho.
Lanjutnya ” Investasi sama halnya dengan sedang berjudi, kalau tidak untung ya rugi. Namun praktek investasi yang di kelola oleh negara selalu saja gagal dan mengalami kerugian karena tidak pernah di evaluasi menyeluruh pengelolaannya.
Pemerintah seolah tidak mau belajar dari kesalahan sejarah, kasus asabri dan jiwasraya yang telah merugikan negara kurang lebih 40 triliun. Dan sekarang malah menerbitkan badan pengelola investasi yang sama, dengan nama yang berbeda”.
Aksi demonstrasi pun di tutup dengan pernyataan sikap sebagai mosi tidak percaya terhadap rezim prabowo-gibran, serta massa aksi terlihat membubarkan diri secara tertib.