Puluhan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kantor Smart Finance Kota Gorontalo, karena melakukan penarikan unit kendaraan bermotor milik seorang mahasiswa, Kamis (23/01/2025).
Dalam tuntutannya, mahasiswa melakukan orasi menuntut agar pihak finance segera mengembalikan unit kendaraan bermotor tersebut.
“Kami mengecam segala bentuk tindakan premanisme yang di lakukan di kota gorontalo, termasuk tindakan debt collector smart finance yang merampas kendaraan tanpa melalui proses hukum di pengadilan sebelumnya” ujar Fadli selaku massa aksi.
Dijelaskan Fadli, dalam aturan baku di Indonesia, tak ada 1 pun alasan pembenaran bahwa pihak finance bisa melakukan penarikan unit oleh kreditur sekalipun mengalami keterlambatan pembayaran.
Penarikan dan eksekusi hanya bisa dilakukan, jika sudah di lakukan putusan hukum oleh pengadilan, bukan oleh debt collector di jalan.
Sebelumnya diketahui bahwa unit kendaraan bermotor milik seorang mahasiswa, telah di tarik paksa oleh pihak smart finance pada selasa 21 Januari 2025.
Insiden penarikan unit di lakukan disalah satu warung makan di jalan taman bunga, kota timur, kota gorontalo. Korban saat itu di datangi oleh 3 orang berbadan tegap, dan mengaku sebagai petugas dari smart finance.
“Awalnya korban di minta datang ke kantor cabang, untuk menandatangani surat perjanjian, namun saat berada di kantor, pihak finance tidak sama sekali menjelaskan secara rinci perihal surat yang harus saya tandatangani,” jelas Fadli.
“Saya ketahui, ternyata surat tersebut adalah bukti penyerahan barang, korban merasa di tipu oleh pihak finance, secara terpaksa bertanda tangan dan berada di bawah tekanan” tambahnya.
Atas kejadian ini, korban merasa keberatan dan sangat di rugikan. Selain akan terus menerus melakukan aksi demonstrasi di depan kantor smart finance kota gorontalo, kami juga akan segera menempuh jalur hukum.
