Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Teknologi

Krakatau Steel Perkuat Posisi Dengan Kembangkan Potensi Kerja Sama Strategis

7
×

Krakatau Steel Perkuat Posisi Dengan Kembangkan Potensi Kerja Sama Strategis

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak bulan Maret 2025 hingga saat ini telah melakukan berbagai kesepakatan kerja sama dan aksi korporasi diantaranya penandatanganan nota kesepahaman dengan Delong Steel Group, kamudian penandatanganan bersama Xiamien ITG Group Co., Ltd. (International Trade Group/ITG) dan PT Dexin Steel Indonesia dalam acara BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing, China, kerja sama dengan Tatarstan Trade House di Rusia, serta melakukan ekspor 2.400 ton baja ke Polandia.

“Di pertengahan Juli 2025
nanti pun Krakatau Steel melalui PT Krakatau Baja Industri dan PT Tata Metal
Lestari kembali melakukan ekspor sebesar 10.000 ton ke Amerika Serikat. Dengan
manajemen Krakatau Steel yang terus berbenah dan konsisten melakukan
transformasi maupun restrukturisasi, Krakatau Steel mampu melewati berbagai
tantangan, bahkan di tengah upaya tersebut, Krakatau Steel tetap mendapatkan
kepercayaan penuh dari para pemangku kepentingan. Hal ini terlihat dari
meningkatnya harga saham Krakatau Steel, yang tidak hanya menjadi catatan
finansial semata, tetapi lebih jauh mencerminkan tumbuhnya trust publik dan investor terhadap Krakatau Steel,” jelas Direktur
Utama Krakatau Steel Akbar Djohan.

Example 300x600

Kepala Riset Praus Capital
Marolop Alfred Nainggolan dalam keterangan terpisah menyampaikan bahwa kenaikan
ini bersifat individu tanpa ada kontribusi sentimen sektoral dan sentiment
pasar. Lonjakan harga saham KRAS dalam beberapa pekan juga menunjukan bahwa
pasar sangat responsif terhadap aksi pertumbuhan anorganik, seperti menggandeng
Delong Steel dalam investasi strategis di sektor baja dan potensi kerja sama
strategis lainnya. Skala nilai kerja sama yang signifikan tentu akan memberikan
dampak yang signifikan, selain kepercayaan dari produsen global kepada KRAS.
Begitu juga dengan kepemilikan oleh PT Danantara Asset Management (Danantara),
memberikan harapan besar untuk percepatan penyelesaiaan restrukturisasi yang
ada di Perseroan.

Lebih lanjut Akbar
menyampaikan bahwa setelah seluruh BUMN setelah bergabung bersama Danantara,
banyak terjadi perubahan signifikan, terutama diantaranya terkait leverage investasi untuk nilai tambah
perusahaan ke depan.

“Birokrasi yang lebih
cepat diharapkan terjadi setelah Krakatau Steel berada di bawah Danantara. Kami
juga akan terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan setelah
diterimanya dukungan dana dari Danantara,” tambah Akbar.

Akbar menyatakan bahwa
industri baja harus bisa melakukan procurement yang efisien. Setelah reaktivasi
pabrik Hot Strip Mill 1, Krakatau
Steel diharapkan terus secara optimal menghasilkan produk baja berkualitas.
Sudah saatnya Krakatau Steel menjadi payung bagi industri baja di Indonesia,
proyek-proyek strategis diharapkan dapat secara optimal menyerap produk baja
domestik sehingga perekonomian Indonesia kuat, industri nasional meningkat
seiring dengan meningkatkan kebutuhan baja dalam negeri.

“Dengan penataan kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah, kami yakin industri baja nasional dapat lebih tangguh
menghadapi gejolak ekonomi global, mari rapatkan barisan, jangan malu untuk
perketat proteksi, safeguard, antidumping, maupun kebijakan yang berpihak pada
pengembangan industri baja nasional,” tegas Akbar.

Menutup pernyataannya Akbar
menyebutkan bahwa Krakatau Steel hingga saat ini sudah melakukan transformasi
yang masif, restrukturisasi yang saat ini dilanjutkan bersama Danantara,
melakukan perbaikan kinerja di mana target ke depan Krakatau Steel dapat mengoptimalkan
produksi hingga 3 juta ton per tahun.

“Ada banyak potensi yang dapat
kita gali, mulai dari sektor konstruksi, manufaktur, ketahanan energi,
ketahanan pangan dan pertahanan keamanan. Krakatau Steel mendukung One ASEAN First,
di mana secara geografis, negara ASEAN pun memiliki potensi yang besar untuk
bisa menjadi pemimpin industri baja global dan akan terus kami kembangkan pasar
ASEAN termasuk terutama pengembangan industri baja Indonesia ke depan. Dengan
semua skema yang dilakukan secara maksimal, kami yakin akan berdampak
signifikan bagi kemajuan dan peningkatan kinerja Krakatau Steel ke depan,”
pungkas Akbar.

Example 300250

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Example 120x600