Mahasiswa KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Desa Huluduotamo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Identitas Budaya melalui Toponimi Danau Perintis” pada Jumat (29/8/2025).
Kegiatan FGD dibuka secara resmi oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Suwawa. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN yang menghadirkan ruang diskusi kritis mengenai sejarah dan identitas lokal. “Toponimi bukan hanya soal nama, tetapi tentang warisan budaya yang harus kita jaga dan terus diwariskan,” ungkapnya.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Desa Huluduotamo Suwardi Wartabone, yang memaparkan sejarah dan kearifan lokal masyarakat sekitar Danau Perintis. Beliau menekankan pentingnya menjaga cerita-cerita lokal agar tidak hilang ditelan zaman.
Selain itu, turut menjadi narasumber dosen pembimbing lapangan (DPL) Prof. Dr. Sunarty Suly Eraku, M.Pd, yang memberikan perspektif akademis terkait Peran Toponimi dalam Pariwisata Geografi:Danau Perintis sebagai Daya Tarik Wisata Edukatif dan Ekonomi Lokal. “Melalui toponimi, kita bisa menanamkan kesadaran sejarah sekaligus membuka peluang ekonomi masyarakat lewat pariwisata berbasis budaya,” jelasnya.
Koordinator KKN Desa Huluduotamo Ahmad Hidayat Djabarudin menjelaskan bahwa FGD ini menjadi salah satu program kerja utama mahasiswa dalam upaya mengangkat kembali nilai-nilai budaya lokal. “Kami berharap diskusi ini bisa menjadi pijakan awal dalam memperkuat identitas Danau Perintis sebagai ikon budaya sekaligus objek wisata daerah,” ucapnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari aparat desa, masyarakat, serta peserta FGD lainnya. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran kolektif dalam menjaga identitas budaya lokal semakin tumbuh dan memberi dampak positif bagi pembangunan desa maupun daerah.