Gorontalo – Ketuk sahur atau membangunkan sahur menggunakan alat music tradisional yaitu Koko’o, memang sudah menjadi tradisi turun temurun oleh Masyarakat Gorontalo. Batoki Sahur Gorontalo dilaksanakan dimalam pertama bulan suci Ramadhan.
Awal mula membangunkan sahur dari bambu ini, dari inisiatif warga Masyarakat kelurahan tenda Kota Gorontalo khususnya pabean. Sejak tujuh tahun terakhir, tradisi ini terus dijalankan dan di pertahankan oleh Pemuda-pemudi yang berada di kelurahan Tenda yaitu Gempar.
Fahrudin Salilama, yang juga selaku Ketua GEMPAR atau Generasi Muda Pabean Ramadhan “menyampaikan bahwa Semangat menyambut bulan suci Ramadhan ini harus selalu ada dalam diri umat islam khusunya anak-anak muda, sehingganya dalam melaksanakan kegiatan Batoki Sahur Gorontalo ini, Penggeraknya adalah Pemuda-Pemudi.”
Fahrudin Juga menambahkan “kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama semua elemen Masyarakat termasuk tokoh Masyarakat Gorontalo Bapak Fikram A.Z Salilama yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan postif seperti ini.”
“Fikram Salilama yang juga anggota DPRD Provinsi Gorontalo, adalah bagian dari pemerintah yang ikut mendukung pelaksanaan Batoki Sahur Gorontalo, dan harapan kami kedepan Pemerintah bisa lebih memberikan perhatiannya kepada communitas-comunitas yang menjaga tradisi batoki sahur.” Ungkap Fahrudin