Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea menilai Gubernur Kota Gorontalo Gusnar Ismail tidak mampu memperjuangkan Gorontalo memiliki perwakilan dalam jajaran direksi dan komisaris Bank Sulawesi Utara – gorontalo (BSG).
Pernyataan tersebut disampaikan Adhan saat menggelar konferensi pers di Rumah Dinas (Rudis) Wali Kota pada Kamis, (10/04/2025).
Bahkan, kata Adhan, mempermasalahkan satu perwakilan kepala daerah, yang tidak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang digelar di Manado pada 9/4/2025. Narasi itu disampaikan langsung oleh Jubir Gubernur Gorontalo kepada awak media.
“Saya tidak hadir itu, hanyalah cerita belaka. bahkan, semua ada hadir. Itu namanya mengkambing hitamkan. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah ketidak hadiran salah satu kepala daerah, gubernur tidak mampu memperjuangan,” tegas Adhan.
“Katakanlah dari enam kepala daerah salah satu tidak hadir, maka masi ada lima perwakilan kepala daerah yang hadir. Apakah, kelima kepala daerah itu tidak bisa dimintai pendapat, sungguh alasan yang goblok,” tambahnya.
Adhan juga menyoroti adanya kabar yang beredar bahwa salah satu kursi komisaris BSG akan diisi oleh salah seorang keluarga Gubernur Gorontalo pada RUPS BSG.
“Gusnar tidak mampu memperjuangkan, mungkin saja karena ia mendorong anak mantunya delapan bulan kedepan masuk ke komisaris, sehingga Gusnar Ismail sudah diam saja,” ungkapnya.
Kata Adhan, jika suatu pemerintahan sudah dimasuki keluarga maka akan rusak suatu pemerintahan, dan hal ini akan terjadi di Provinsi Gorontalo.
“Dia jual gorontalo karena anak mantunya, kalau, DPRD Provinsi tidak menyikapi persoalan ini, maka akan rusaklah pemerintahan,” tutupnya.