BeritaDaerahParlemen

Dalam Paripurna,Wahyudin Moridu Kritik RPJMD Yang Abaikan Boalemo Oleh Gubernur

153

Gorontalo-Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, melayangkan protes keras terhadap Pemerintah Provinsi Gorontalo, lebih khususnya di depan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, terkait tidak dimasukkannya Kabupaten Boalemo dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai salah satu wilayah pengembangan komoditas jagung.

Dalam rapat Paripurna, Wahyudin dengan tegas menyatakan kekecewaannya. Ia menilai kebijakan tersebut tidak adil dan mencederai semangat pemerataan pembangunan antar Daerah.

“Setelah kami melakukan bedah satu persatu dalam Ran Way hasil akhir RPJMD yang telah disusun oleh Pansus ternyata Kabupaten Boalemo dengan yang notabenenya sebagai Daerah hasil pertanian yang juga penghasil jagung terbesar di Provinsi Gorontalo, tidak di masukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,”ucapnya.

“Ini menjadi koreksi kita sehingga di Paripurna kita usulkan agar Daerah Kabupaten Boalemo masuk dalam RPJMD. Dikarenakan Kabupaten Boalemo ini salah satu wilayah potensi jagung terbesar yaitu di Boalemo. Sangat aneh jika Kabupaten Boalemo tak masuk dalam RPJMD penghasilan jagung,”ungkapnya.

Tak hanya itu, Aleg dari Wilayah Barat Gorontalo tersebut juga menyentil RPJMD pertambangan yang ada di Kabupaten Boalemo.

“Di Kabupaten Boalemo, saat ini kita ketahui bersama banyaknya pertambangan yang telah dibuka dan sangat memiliki potensi. Dan sayangnya dalam RPJMD wilayah pertambangan Kabupaten Boalemo tak masuk,”ujarnya.

Tak hanya itu, Politisi termuda di DPRD Provinsi Gorontalo, membeberkan jika pertambangan Kabupaten Boalemo tak masuk dalam RPJMD ini sangatlah membahayakan.

“Tak masuknya pertambangan Kabupaten Boalemo dalam RPJMD ini sangatlah membahayakan disaat kita memprogramkan sesuatu sedangkan RPJMD ini merupakan bagian daripada rujukan kita dalam menyusun RAPBD disetiap tahunnya maka ini akan rancu dan bisa saja menjadi temuan ketika kita tidak masukan potensi-potensi tersebut,”tandas Wahyudin Moridu.

Exit mobile version