BeritaParlemen

Pelayanan RS Tersendat Akibat BPJS, Aleg Hamzah Muslimin Langsung Tindaklanjuti

8

Suasana reses Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Hamzah Muslimin, mendadak berubah serius ketika sejumlah warga Kelurahan Limba U2, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, menyampaikan keluhan mengenai pelayanan rumah sakit yang dinilai tersendat akibat kendala BPJS Kesehatan. Jumat, (24/10/2025).

Dalam forum dialog yang awalnya berjalan santai, salah seorang warga mengungkapkan keluhan bahwa pelayanan rumah sakit kerap kali tidak berjalan sebagaimana mestinya. Mereka menyebut, pasien sering ditolak dan dipersulit hanya karena kendala administrasi BPJS yang belum tersinkronisasi.

“Bayangkan, kami datang ke rumah sakit dalam keadaan darurat, anak kami sakit, tapi malah ditolak dengan alasan BPJS kami bermasalah” keluh salah satu warga yang hadir.

Mendengar hal itu, Hamzah Muslimin langsung mengambil langkah cepat. Di hadapan warga, ia langsung menghubungi Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui sambungan telepon.

“Saya tidak mau hanya mencatat aspirasi, tapi juga memastikan masyarakat mendapatkan solusi. Ini masalah serius, karena menyangkut nyawa dan hak dasar warga,” tegas Hamzah usai berbicara dengan pihak BPJS.

Ia menegaskan, pelayanan kesehatan tidak boleh terhambat hanya karena faktor administrasi. Menurutnya, sistem BPJS yang seharusnya mempermudah justru tidak boleh menjadi penghalang bagi masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan medis.

“Kalau memang ada kendala sistem, itu harus segera dibenahi. Jangan sampai masyarakat yang menjadi korban. Negara wajib hadir memberikan jaminan kesehatan tanpa diskriminasi,” ujarnya lagi.

Hamzah juga menjelaskan bahwa dirinya akan membawa persoalan ini ke tingkat pembahasan provinsi. Ia menilai perlu adanya perbaikan sistem pelayanan agar tidak terjadi lagi kasus serupa.

Selain persoalan layanan BPJS, warga juga menyampaikan sejumlah aspirasi lain, seperti beasiswa, dan bantuan sosial, serta dukungan untuk kegiatan ekonomi masyarakat. Hamzah memastikan semua masukan tersebut akan dicatat dan diperjuangkan.

“Reses ini bukan hanya ajang formalitas, tapi kesempatan bagi saya untuk mendengar langsung denyut nadi masyarakat. Saya ingin setiap keluhan mendapat perhatian dan tindak lanjut nyata,” Pungkas Hamzah.

Kegiatan reses kemudian ditutup. Beberapa warga kembali mengapresiasi sikap cepat dan tanggap Hamzah yang langsung melakukan koordinasi di tempat. Mereka berharap langkah tersebut dapat menjadi contoh bagi pejabat lain agar lebih responsif terhadap persoalan publik.

Reporter: Agif

Exit mobile version