Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo turut mendampingi tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dalam kegiatan peninjauan lahan dan dialog bersama petani sawit di Kabupaten Gorontalo, Rabu (12/11/25).
Kegiatan tersebut diawali dengan pertemuan KPK bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Gorontalo di Kantor Inspektorat, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi perkebunan sawit di Desa Bakti, Kecamatan Pulubala.
Dalam kegiatan lapangan itu, anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Umar Karim, menyampaikan bahwa kehadiran DPRD merupakan bentuk dukungan terhadap langkah KPK dalam memastikan tata kelola perkebunan sawit di Gorontalo berjalan dengan baik dan berpihak kepada masyarakat.
“Kami dari Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo menyambut baik kehadiran KPK yang turun langsung melihat kondisi di lapangan. Ini penting agar persoalan tata kelola sawit, khususnya yang terkait dengan kebun plasma, bisa mendapatkan solusi yang adil bagi petani,” ujar Umar Karim.
Menurut Umar, selama ini banyak keluhan masyarakat terkait ketidakjelasan status kebun plasma, ketimpangan bagi hasil, hingga persoalan dugaan kriminalisasi terhadap petani sawit.
“Kami mendengar langsung aspirasi para petani sawit, dan ini menjadi perhatian serius kami di DPRD. Kami berharap langkah KPK bisa membantu mempercepat penyelesaian masalah ini secara menyeluruh,” tambahnya.
Usai meninjau lahan, rombongan KPK bersama perwakilan DPRD dan Pemerintah Daerah melanjutkan kegiatan dengan berdialog bersama kelompok petani plasma di Balai Desa Toyidito, Kecamatan Pulubala.
Dalam dialog tersebut, berbagai persoalan diungkapkan langsung oleh petani dari Kabupaten Gorontalo dan Boalemo, mulai dari pembagian hasil yang tidak transparan hingga persoalan pengelolaan plasma oleh pihak perusahaan.
KPK menegaskan komitmennya untuk membantu penyelesaian tata kelola sawit di Gorontalo agar lebih transparan, adil, dan berpihak kepada masyarakat.
Umar Karim pun berharap hasil dari kunjungan ini dapat ditindaklanjuti dengan langkah konkret oleh pemerintah daerah dan pihak terkait.
“Kami akan terus mengawal proses ini agar hasilnya benar-benar dirasakan oleh petani sawit di Gorontalo,” tutup Umar.
